The Godfathers of Grindcore.
"Extreme Aggressions Demand Extreme Responses."
-BRUTAL TRUTH
Sedikit kilasan untuk Sang Pelopor Grindcore NAPALM DEATH,
sebuah tradisi genre musik metal yang tumbuh dan berakar dalam
mengkritisi secara intens dan brutal hegemoni kapitalisme,
penopang nihilisme yang berperang terhadap nihilisme tatanan
malfungsi dunia. Sebetulnya saya merasa sangat senang ketika
akhirnya dapat merangkum sendiri perjalanan karir mereka
yang begitu mengagumkan walaupun hanya sebatas di media blog ini.
I think it would be very important to me making a special report
about these living legends.
Tidak banyak grup musik beraliran keras yang bertahan sampai
detik ini seperti NAPALM DEATH (ND), sebagian besar terbentur
dengan kompromi realitas. Boleh dikatakan demikian.
Namun bagi personel ND sendiri kesungguhan yang ketat dan
evolusi yang mendalam akhirnya tercapai.
Dan yang saya pribadi salut pada band ini adalah kegigihan
semangat untuk tetap kritis di usia yang sudah uzur untuk
memainkan musik selevel ini. Benar-benar membuat mereka
sangat kompeten, dan inilah yang menjadi nilai positif.
IGNITE TO GRIND
Perkembangan genre punk rock dan anarchopunk di kawasan
Birmingham sekitar awal 80-an menggerakkan intuisi beberapa
anak SMA di sana untuk mulai bermain musik. Pengaruh band
seperti Amebix, Crass, The Snipers, The Ex, The Sinyx
menjadi adonan kental musik awal ND yang kala itu
masih bernama CIVIL DEFENCE. Ramuan awalnya terkompilasi
dalam Bullshit Detector #3 di bawah label band Crass,
sebuah band britcore bermuatan politik dan sosial.
Founding members-nya adalah Nicholas Bullen & Miles Ratledge,
dibantu beberapa pemain pendukung dalam usia yang sangat muda,
gondrong-gondrong pulak (eh, metal musti gitu yak? hehehe...).
Dan inilah benang merahnya, bahwasanya pada fase berikutnya
justru para personel awalnya tidak pernah ikut menyusun album
pertama ND yaitu Scum (1987). Tercatat hanya pada side A saja
mereka (Nick, Justin, dan Mick) sempat bareng rekaman.
The name Napalm Death:
The name was decided upon by both Nik and me because the name Civil Defence was too wimpy. We both wrote down all our ideas onto our own individual pieces of paper and then when we were finished we compared them. All the suggestions that were on both papers were taken into consideration. We had both chosen the word "Death". This word on its own conveyed part of the image we wanted to achieve but seemed to lack something. One of us ( I would say it was me, Nik would say it was him) suggested Napalm, the idea coming from one of our favourite films of the time "Apocalypse now". Yes it was agreed . The name should be Napalm Death.
(as told by Miles Ratledge, first drummer).
Jadi di sini kita temukan band yang berbeda
namun dengan sebutan yang sama, NAPALM DEATH,
dengan komposisi yang heavy, kind of sheer aggression, hampir
mirip dengan jazz yang dominan ketidakteraturannya, superbising,
tanpa alur melodik, dissonant, dan twisted. Sama-sama memakai
senyawa detuned dan downtuned, nada-nada atonis yang
membuat telinga bisa berdarah-darah! (coba minta mp3 nya
ke Yudi agar bisa lebih tergambarkan) Dan pada intinya adalah
semangat perlawananlah yang terus berkembang hingga era
ND sekarang yang sepertinya semakin mengental.
THE CORE ELEMENT
Pergulatan adonan musik ND secara evolutif mempengaruhi warna
sejarah yang terjadi dalam scene underground sendiri yaitu
munculnya genre hardcore post-punk/pre-crust terutama di
dataran Eropa, baik secara lirik, estetika, subjek, dan
musik mereka sendiri. Further more, kehadiran dan pengaruh ND
kala itu telah menciptakan gelombang energi baru pada
tradisi scene metal seperti redefinisi anarkisme, gagasan tentang
vegetarianisme, konsep dalam scene pribadi dengan label sendiri,
liberalisme dimana harus manggung, menulis review tentang band,
kritisisme dari buku, artikel-artikel dalam fanzine anarkisme
(baca=perlawanan), kostum yang beralih dari kemeja atau kaos
rapi menjadi kaos hitam dengan grafis menyeramkan dan asesoris
tattoo, jaket jeans, jaket kulit, potongan rambut, yang secara
konvensif merepresentasikan rebelisme tingkat lanjut.
Ditambah lagi ideologi dan budaya baru berupa kolase juxtapose
pada poster/flyer band atau pertunjukan yang menuang gagasan
pada gaya dadaisme. Dan sebagai tema sentral dan filosofi utama ND
adalah masalah sosial yang diciptakan oleh globalisasi seperti
permasalahan bahan bakar radioaktif, polusi, tribalisme,
eksploitasi negara-negara miskin oleh korporasi-korporasi
raksasa tak bermoral, pengasingan individu akibat
ersekongkolan sistem yang represif, sebuah konsep dan sikap
defensif-ofensif pasca revolusi industri dan ekonomi global;
yeah, sebuah materi perdebatan bermutu sejak saat itu.
Semuanya merupakan subjek-subjek yang dieksplorasi dalam
scene underground ketika ND mulai menghantam struktur dunia,
ketika di sisi cabang yang lain Metallica dan beberapa band
belahan bumi yang lain (tahun-tahun itu perkembangan metal
hanya tersentralisasi di benua Eropa dan Amerika saja) dengan
gayanya sendiri juga berusaha mencengkeram dunia melewati
era awal glam rock dan heavymetal mengawali kebangkitan
musik cadas hingar bingar tahap ke dua (1980 - 1990),
The Golden Age of Metal. Walaupun ND adalah band pertama yang
mengusung grindcore, namun kala itu juga sudah mulai bermunculan
band-band brutal semacam SIEGE, MACABRE, REPULSION, S.O.B,
LARM, HERESY, CRYPTIC SLAUGHTER, DEATH, NAUSEA,
yang sebagian besar juga menjadi pionir subgenre deathmetal.
Terminologi "grindcore" sendiri ditemukan oleh drummer kedua ND
Mick Harris yang dulunya hanya seorang fans ND awal.
Mark 'Barney' Greenway menegaskan, "Grind can be anything
from ultrafast thrarsh to really slow, heavy and dense music
like early Swans." Dan sejak saat itu tercatat nama-nama seperti
Justin Broadrick (GODFLESH), Bill Steer (CARCASS),
Jesse Pintado (TERRORIZER), Shane Embury (UNSEEN TERROR),
Phil Vane (EXTREME NOISE TERROR), Frank Healy (CEREBRAL FIX),
Mitch Harris (RIGHTEOUS PIGS), Jim Whitley, Lee Dorian,
Danny Herrera, pernah menjadi pilar ND, tentunya dengan pasang
surut intrik yang terjadi di dalamnya.
Memang pada awal berdirinya di awal 80-an yang menjadi
era kedua evolusi musik metal dunia, ND kelihatannya
mengawalinya dengan lirik-lirik yang begitu eksplisit pada
zamannya, seperti pada track "Abattoir" di demo Hatred Surge
yang menjadi nomor klasik sampai sekarang:
Feel my hate for you and your kind,
for the shit you believe in your minds.
You feel nothing - you just lied to me.
You have no emotions - just satisfied smiles.
Abbatoir
Your mind is like an abattoir
You used me like a lamb for slaughter.
I never believed a word you said.
I'll piss on your grave - laught when you're dead.
Memang publik grindcore lebih mengakui Scum sebagai
masterpiece pertama mereka, tetapi kehadiran kompilasi
sebelumnya, Hatred Surge (1985) tidak bisa dilewatkan
begitu saja. Sediakan saja space kosong di rak khusus
album ND Anda untuk demo ini, baru Anda memang
pengagum sejati mereka. Ha!
Karakteristik grindcore yang bertautan dengan distorsi realitas
terutama sosial dan politik dunia, diusung begitu konsisten
oleh ND. Dan ternyata tidak sia-sia begitu amplifikasi dari
asimilasi akar hardcore dan punk era akhir 70-an ini mulai
menghantam wajah mainstream dunia. Dengan demikian
semangat anti-kapitalisme menjadi semakin bergulung
baik air bah, bahkan hingga titik kritisnya melumat ideologi
yang begitu mapan yang melekat di hampir seluruh isi otak
manusia. Bisa kita lihat kehadiran kampanye gerakan bawah
tanah menentang lewat lirik-lirik eksplisit. Di sini memang
diperbolehkan free interpretation dan reaksi yang lebih ekstrim
mirip apa yang pernah diberitakan pada dunia oleh filsuf-ilmuwan
Leonardo da Vinci.
Dan selanjutnya subgenre ini mengalami varian dalam era ketiga
sekarang dan menjadi hybrid dengan elemen lainnya ketika
kita bisa mendengar NASUM, DILLINGER ESCAPE PLAN,
bahkan REGURGITATE yang bercorak goregrind.
Musik ND sendiri pun ternyata semakin bermutu dari album
ke album, mulai debut pertama hingga rilis terbarunya ini
The Code is Red... Long Live The Code
secara resmi pada 25 April 2005 ini, 9 hari sesudah mereka
manggung di Jakarta nanti.
NAPALM DEATH bisa jadi akan terus memerankan ekstrimis-
eksitrimis grindcore sampai tua. Mereka adalah yang terakhir
dari pencetus subgenre ini. Mereka bisa jadi contoh yang baik
yaitu yang terbaik di bidangnya, menyadarkan saya pribadi
betapa pentingnya konsistensi dalam suatu hal.
Selama ND ada, maka extreme music berada pada kondisi
yang seharusnya.
(terima kasih dari berbagai sumber)
---
current line-up:
Mark "Barney" Greenway (vocal)
Shane Embury (guitar)
Mitch Harris (guitar)
Jesse Pintado (bass)
Danny Herrrera (drums)
---
-BRUTAL TRUTH
Sedikit kilasan untuk Sang Pelopor Grindcore NAPALM DEATH,
sebuah tradisi genre musik metal yang tumbuh dan berakar dalam
mengkritisi secara intens dan brutal hegemoni kapitalisme,
penopang nihilisme yang berperang terhadap nihilisme tatanan
malfungsi dunia. Sebetulnya saya merasa sangat senang ketika
akhirnya dapat merangkum sendiri perjalanan karir mereka
yang begitu mengagumkan walaupun hanya sebatas di media blog ini.
I think it would be very important to me making a special report
about these living legends.
Tidak banyak grup musik beraliran keras yang bertahan sampai
detik ini seperti NAPALM DEATH (ND), sebagian besar terbentur
dengan kompromi realitas. Boleh dikatakan demikian.
Namun bagi personel ND sendiri kesungguhan yang ketat dan
evolusi yang mendalam akhirnya tercapai.
Dan yang saya pribadi salut pada band ini adalah kegigihan
semangat untuk tetap kritis di usia yang sudah uzur untuk
memainkan musik selevel ini. Benar-benar membuat mereka
sangat kompeten, dan inilah yang menjadi nilai positif.
IGNITE TO GRIND
Perkembangan genre punk rock dan anarchopunk di kawasan
Birmingham sekitar awal 80-an menggerakkan intuisi beberapa
anak SMA di sana untuk mulai bermain musik. Pengaruh band
seperti Amebix, Crass, The Snipers, The Ex, The Sinyx
menjadi adonan kental musik awal ND yang kala itu
masih bernama CIVIL DEFENCE. Ramuan awalnya terkompilasi
dalam Bullshit Detector #3 di bawah label band Crass,
sebuah band britcore bermuatan politik dan sosial.
Founding members-nya adalah Nicholas Bullen & Miles Ratledge,
dibantu beberapa pemain pendukung dalam usia yang sangat muda,
gondrong-gondrong pulak (eh, metal musti gitu yak? hehehe...).
Dan inilah benang merahnya, bahwasanya pada fase berikutnya
justru para personel awalnya tidak pernah ikut menyusun album
pertama ND yaitu Scum (1987). Tercatat hanya pada side A saja
mereka (Nick, Justin, dan Mick) sempat bareng rekaman.
The name Napalm Death:
The name was decided upon by both Nik and me because the name Civil Defence was too wimpy. We both wrote down all our ideas onto our own individual pieces of paper and then when we were finished we compared them. All the suggestions that were on both papers were taken into consideration. We had both chosen the word "Death". This word on its own conveyed part of the image we wanted to achieve but seemed to lack something. One of us ( I would say it was me, Nik would say it was him) suggested Napalm, the idea coming from one of our favourite films of the time "Apocalypse now". Yes it was agreed . The name should be Napalm Death.
(as told by Miles Ratledge, first drummer).
Jadi di sini kita temukan band yang berbeda
namun dengan sebutan yang sama, NAPALM DEATH,
dengan komposisi yang heavy, kind of sheer aggression, hampir
mirip dengan jazz yang dominan ketidakteraturannya, superbising,
tanpa alur melodik, dissonant, dan twisted. Sama-sama memakai
senyawa detuned dan downtuned, nada-nada atonis yang
membuat telinga bisa berdarah-darah! (coba minta mp3 nya
ke Yudi agar bisa lebih tergambarkan) Dan pada intinya adalah
semangat perlawananlah yang terus berkembang hingga era
ND sekarang yang sepertinya semakin mengental.
THE CORE ELEMENT
Pergulatan adonan musik ND secara evolutif mempengaruhi warna
sejarah yang terjadi dalam scene underground sendiri yaitu
munculnya genre hardcore post-punk/pre-crust terutama di
dataran Eropa, baik secara lirik, estetika, subjek, dan
musik mereka sendiri. Further more, kehadiran dan pengaruh ND
kala itu telah menciptakan gelombang energi baru pada
tradisi scene metal seperti redefinisi anarkisme, gagasan tentang
vegetarianisme, konsep dalam scene pribadi dengan label sendiri,
liberalisme dimana harus manggung, menulis review tentang band,
kritisisme dari buku, artikel-artikel dalam fanzine anarkisme
(baca=perlawanan), kostum yang beralih dari kemeja atau kaos
rapi menjadi kaos hitam dengan grafis menyeramkan dan asesoris
tattoo, jaket jeans, jaket kulit, potongan rambut, yang secara
konvensif merepresentasikan rebelisme tingkat lanjut.
Ditambah lagi ideologi dan budaya baru berupa kolase juxtapose
pada poster/flyer band atau pertunjukan yang menuang gagasan
pada gaya dadaisme. Dan sebagai tema sentral dan filosofi utama ND
adalah masalah sosial yang diciptakan oleh globalisasi seperti
permasalahan bahan bakar radioaktif, polusi, tribalisme,
eksploitasi negara-negara miskin oleh korporasi-korporasi
raksasa tak bermoral, pengasingan individu akibat
ersekongkolan sistem yang represif, sebuah konsep dan sikap
defensif-ofensif pasca revolusi industri dan ekonomi global;
yeah, sebuah materi perdebatan bermutu sejak saat itu.
Semuanya merupakan subjek-subjek yang dieksplorasi dalam
scene underground ketika ND mulai menghantam struktur dunia,
ketika di sisi cabang yang lain Metallica dan beberapa band
belahan bumi yang lain (tahun-tahun itu perkembangan metal
hanya tersentralisasi di benua Eropa dan Amerika saja) dengan
gayanya sendiri juga berusaha mencengkeram dunia melewati
era awal glam rock dan heavymetal mengawali kebangkitan
musik cadas hingar bingar tahap ke dua (1980 - 1990),
The Golden Age of Metal. Walaupun ND adalah band pertama yang
mengusung grindcore, namun kala itu juga sudah mulai bermunculan
band-band brutal semacam SIEGE, MACABRE, REPULSION, S.O.B,
LARM, HERESY, CRYPTIC SLAUGHTER, DEATH, NAUSEA,
yang sebagian besar juga menjadi pionir subgenre deathmetal.
Terminologi "grindcore" sendiri ditemukan oleh drummer kedua ND
Mick Harris yang dulunya hanya seorang fans ND awal.
Mark 'Barney' Greenway menegaskan, "Grind can be anything
from ultrafast thrarsh to really slow, heavy and dense music
like early Swans." Dan sejak saat itu tercatat nama-nama seperti
Justin Broadrick (GODFLESH), Bill Steer (CARCASS),
Jesse Pintado (TERRORIZER), Shane Embury (UNSEEN TERROR),
Phil Vane (EXTREME NOISE TERROR), Frank Healy (CEREBRAL FIX),
Mitch Harris (RIGHTEOUS PIGS), Jim Whitley, Lee Dorian,
Danny Herrera, pernah menjadi pilar ND, tentunya dengan pasang
surut intrik yang terjadi di dalamnya.
Memang pada awal berdirinya di awal 80-an yang menjadi
era kedua evolusi musik metal dunia, ND kelihatannya
mengawalinya dengan lirik-lirik yang begitu eksplisit pada
zamannya, seperti pada track "Abattoir" di demo Hatred Surge
yang menjadi nomor klasik sampai sekarang:
Feel my hate for you and your kind,
for the shit you believe in your minds.
You feel nothing - you just lied to me.
You have no emotions - just satisfied smiles.
Abbatoir
Your mind is like an abattoir
You used me like a lamb for slaughter.
I never believed a word you said.
I'll piss on your grave - laught when you're dead.
Memang publik grindcore lebih mengakui Scum sebagai
masterpiece pertama mereka, tetapi kehadiran kompilasi
sebelumnya, Hatred Surge (1985) tidak bisa dilewatkan
begitu saja. Sediakan saja space kosong di rak khusus
album ND Anda untuk demo ini, baru Anda memang
pengagum sejati mereka. Ha!
Karakteristik grindcore yang bertautan dengan distorsi realitas
terutama sosial dan politik dunia, diusung begitu konsisten
oleh ND. Dan ternyata tidak sia-sia begitu amplifikasi dari
asimilasi akar hardcore dan punk era akhir 70-an ini mulai
menghantam wajah mainstream dunia. Dengan demikian
semangat anti-kapitalisme menjadi semakin bergulung
baik air bah, bahkan hingga titik kritisnya melumat ideologi
yang begitu mapan yang melekat di hampir seluruh isi otak
manusia. Bisa kita lihat kehadiran kampanye gerakan bawah
tanah menentang lewat lirik-lirik eksplisit. Di sini memang
diperbolehkan free interpretation dan reaksi yang lebih ekstrim
mirip apa yang pernah diberitakan pada dunia oleh filsuf-ilmuwan
Leonardo da Vinci.
Dan selanjutnya subgenre ini mengalami varian dalam era ketiga
sekarang dan menjadi hybrid dengan elemen lainnya ketika
kita bisa mendengar NASUM, DILLINGER ESCAPE PLAN,
bahkan REGURGITATE yang bercorak goregrind.
Musik ND sendiri pun ternyata semakin bermutu dari album
ke album, mulai debut pertama hingga rilis terbarunya ini
The Code is Red... Long Live The Code
secara resmi pada 25 April 2005 ini, 9 hari sesudah mereka
manggung di Jakarta nanti.
NAPALM DEATH bisa jadi akan terus memerankan ekstrimis-
eksitrimis grindcore sampai tua. Mereka adalah yang terakhir
dari pencetus subgenre ini. Mereka bisa jadi contoh yang baik
yaitu yang terbaik di bidangnya, menyadarkan saya pribadi
betapa pentingnya konsistensi dalam suatu hal.
Selama ND ada, maka extreme music berada pada kondisi
yang seharusnya.
(terima kasih dari berbagai sumber)
---
current line-up:
Mark "Barney" Greenway (vocal)
Shane Embury (guitar)
Mitch Harris (guitar)
Jesse Pintado (bass)
Danny Herrrera (drums)
---
Your pride
Why should your pride be so restricted?
Restricted to a mere fraction of this earth.
This earth from which we are evolved.
This earth where all of it's people are downtrodden.
Downtrodden by all those who
stand to prosper from exploitation.
Downtrodden by those whose slime infests your weak minds.
-Your weak minds.
"Evolved As One" (From Enslavement To Obliteration, 1988)
Why should your pride be so restricted?
Restricted to a mere fraction of this earth.
This earth from which we are evolved.
This earth where all of it's people are downtrodden.
Downtrodden by all those who
stand to prosper from exploitation.
Downtrodden by those whose slime infests your weak minds.
-Your weak minds.
"Evolved As One" (From Enslavement To Obliteration, 1988)
3 Thoughts You Share:
ah di album barunya ND nanti banyak kolaborasi dengan band2 lawas ..ada SWANS (!!!) band 'sakit' asal New York ..Psychotic Noise ... bikin merinding deh ..., ada hatebreed, ada Carcass ..pasti ada D.O.A dan Jello Biafra hahahahahahaha Orang orang tua musk gahar pada ngumpul .....
sepertinya ada kesan mereka benar-benar menikmati hidup ya Yud, sukses dengan interest-nya masing2 hingga tua... generasi kita yang selayaknya berapresiasi mengenai segala bentuk demarkasi yang menahan intuisi dan intelektualitas.
iyaa gilaa udah uzur ...liat deh Shane Emburry umurnya berapa tuh orang....udah pak de pak de gituuu ..perjuangannya hebat ... eksistensi untuk kritis dan pissing the mainstream ...hmmmm
Post a Comment
<< Home