Membersihkan dengan Cinta.
Sekali lagi masalah sampah. Tapi ini sampah di tempat wisata.
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGP) di Cibodas
memang sebelum 1 Mei ditutup untuk pendakian. Wajar saja ada
program pemeliharaan, namanya juga Taman Nasional alias suaka.
(cagar alam pertama di Indonesia, yaitu tahun 1889 seluas 15.196 Ha.
dan karena tingginya keanekaragaman hayati yang dimilikinya,
UNESCO menetapkan sebagai cagar biosfer yang merupakan
paru-paru dunia). Termasuk bersih gunung, meniadakan sampah
yang ada di gunung. Kali ini saya mencoba ikut tim.
Penyelenggaranya anak-anak dari milis PANGRANGO.
Sebanyak 150 orang berangkat selama 4 hari ke sana.
Tenaga sebanyak itu cukup untuk menyisir sampah dari puncak
hingga ke basecamp. Dibagi 4 regu: Air Terjun Cibeureum (1650 m),
Air Panas, Kandang Badak, dan Puncak Pangrango (3019 m).
Tim saya, ABUPALA, kedapatan jadi pengusung sampah
di area Kandang Badak. Semuanya disediakin karung.
Dan syukurlah semua membawa turun sampah masing-masing,
tentunya minus sampah organik ya :)
Terkumpullah 603 kg sampah. Lumayan. Melampaui target panitia
katanya. Banyak sekali sampah plastik dan kaleng.
Gunung api jenis strato itu memang kotor sekali.
Walaupun sudah dibikin peraturan tentang membawa kembali sampah,
masih saja banyak pendaki yang menggampangkannya.
Spot menyenangkan untuk melepaskan penat kota.
Silakan kalo mau ikut mendaki, grade-nya masih moderate kok ;)
---
Gak terlalu lama sebelum hari kemarin, gunung ini pernah
batuk-batuk agak hebat. Aktivitas vulkanik ternyata berpindah
ke arah utara, ke arah endapan muda, arah Cipanas.
Komposisi lava G. Gede berupa andesite hypersten augite vitrofirik
sampai andesite augite hypersten. Sejumlah batuan berkomposisi
basalt ditemukan pada lereng utara Gunung Pangrango.
Gunung Gede menghasilkan aliran lava andesitik dari sumber magma
primer tholeitik pada kedalaman zona Benioff 120 - 125 km.
(buset istilahnya!)
kenalkan!
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGP) di Cibodas
memang sebelum 1 Mei ditutup untuk pendakian. Wajar saja ada
program pemeliharaan, namanya juga Taman Nasional alias suaka.
(cagar alam pertama di Indonesia, yaitu tahun 1889 seluas 15.196 Ha.
dan karena tingginya keanekaragaman hayati yang dimilikinya,
UNESCO menetapkan sebagai cagar biosfer yang merupakan
paru-paru dunia). Termasuk bersih gunung, meniadakan sampah
yang ada di gunung. Kali ini saya mencoba ikut tim.
Penyelenggaranya anak-anak dari milis PANGRANGO.
Sebanyak 150 orang berangkat selama 4 hari ke sana.
Tenaga sebanyak itu cukup untuk menyisir sampah dari puncak
hingga ke basecamp. Dibagi 4 regu: Air Terjun Cibeureum (1650 m),
Air Panas, Kandang Badak, dan Puncak Pangrango (3019 m).
Tim saya, ABUPALA, kedapatan jadi pengusung sampah
di area Kandang Badak. Semuanya disediakin karung.
Dan syukurlah semua membawa turun sampah masing-masing,
tentunya minus sampah organik ya :)
Terkumpullah 603 kg sampah. Lumayan. Melampaui target panitia
katanya. Banyak sekali sampah plastik dan kaleng.
Gunung api jenis strato itu memang kotor sekali.
Walaupun sudah dibikin peraturan tentang membawa kembali sampah,
masih saja banyak pendaki yang menggampangkannya.
Spot menyenangkan untuk melepaskan penat kota.
Silakan kalo mau ikut mendaki, grade-nya masih moderate kok ;)
---
Gak terlalu lama sebelum hari kemarin, gunung ini pernah
batuk-batuk agak hebat. Aktivitas vulkanik ternyata berpindah
ke arah utara, ke arah endapan muda, arah Cipanas.
Komposisi lava G. Gede berupa andesite hypersten augite vitrofirik
sampai andesite augite hypersten. Sejumlah batuan berkomposisi
basalt ditemukan pada lereng utara Gunung Pangrango.
Gunung Gede menghasilkan aliran lava andesitik dari sumber magma
primer tholeitik pada kedalaman zona Benioff 120 - 125 km.
(buset istilahnya!)
kenalkan!
2 Thoughts You Share:
603 kg? mm itu sampah semua? :D
btw gimana caranya ya untuk buat orang2 peduli untuk membawa kembali sampahnya?
--gitafh--
yang jelas bukan menciptakan imej rasa takut, namun sebaiknya ada semacam contoh yang bisa ditiru. Misalnya memungut sampah di depan orang2 yang tidak tahu diri itu. Apalagi kalo kita ramean, pasti lebih nyaman dan efektif.
Jika memang masih keras kepala, itu bukan urusan kita jika tidak mau berurusan dengan yang tidak mau diajak cerdas dan kompromi.
eh, gitu kali yak?
huehuehuehuee
Post a Comment
<< Home