Bangsa Euphoria, Bangsa Monster.
Memberi kesan saya pikir adalah hal yang bodoh.
Saya semakin heran dengan kualitas kita,
manusia Indonesia anak negeri yang kaya.
Betapa tidak! Lihatlah momen tahun baru kemarin!
Ya! Sebenar-benarnya telah terjangkit virus sekuleris-agnotis
dalam tubuh kita masing-masing. Virus yang kelihatannya
(saya sangsi) tidak ada obat mujarabnya. Obat yang ada
hanya sampai mengurung dia sesaat, lalu sesaat kemudian
terlepas lagi membabibuta meracuni fungsi hati dan otak kita.
Empati yang tiba-tiba serentak muncul ternyata semu!
Absurd bagi saya! Tidak masuk di akal sehat manapun!
Rupanya inilah eforia saja. Rintihan dan tangis sodara-sodara
di bumi Aceh tidak juga melunakkan kedunguan kita.
Posko Bantuan menjamur memang.
Rasa simpati mengalir begitu deras.
Tapi hura-hura pun begitu suka cita.
Yang lebih parah, acara perayaan tahun baru,
yang katanya tidak bisa dibatalkan, tetap berjalan dengan
embel-embel penggalangan dana. Memberikan kesan peduli
padahal tidak!
Lihatlah ulah manusia.
BEBAL bukan?
Gila!
Bangsa macam apakah ini?!
Batas apalagi yang akan kita langkahi dengan kesoktahuan kita?
Jean Baudlrillad sendiri pun akan tertegun melihat analisisnya
terjadi lebih ganas.
Kejujuran macam apa... jika wajah kejujuran itu bermuka dua?
Parah!
Benar-benar tidak berotak!
BEBAL!!!
Malu saya.
---
" Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya,
ia akan menjemputmu."
- QS 62:8
Saya semakin heran dengan kualitas kita,
manusia Indonesia anak negeri yang kaya.
Betapa tidak! Lihatlah momen tahun baru kemarin!
Ya! Sebenar-benarnya telah terjangkit virus sekuleris-agnotis
dalam tubuh kita masing-masing. Virus yang kelihatannya
(saya sangsi) tidak ada obat mujarabnya. Obat yang ada
hanya sampai mengurung dia sesaat, lalu sesaat kemudian
terlepas lagi membabibuta meracuni fungsi hati dan otak kita.
Empati yang tiba-tiba serentak muncul ternyata semu!
Absurd bagi saya! Tidak masuk di akal sehat manapun!
Rupanya inilah eforia saja. Rintihan dan tangis sodara-sodara
di bumi Aceh tidak juga melunakkan kedunguan kita.
Posko Bantuan menjamur memang.
Rasa simpati mengalir begitu deras.
Tapi hura-hura pun begitu suka cita.
Yang lebih parah, acara perayaan tahun baru,
yang katanya tidak bisa dibatalkan, tetap berjalan dengan
embel-embel penggalangan dana. Memberikan kesan peduli
padahal tidak!
Lihatlah ulah manusia.
BEBAL bukan?
Gila!
Bangsa macam apakah ini?!
Batas apalagi yang akan kita langkahi dengan kesoktahuan kita?
Jean Baudlrillad sendiri pun akan tertegun melihat analisisnya
terjadi lebih ganas.
Kejujuran macam apa... jika wajah kejujuran itu bermuka dua?
Parah!
Benar-benar tidak berotak!
BEBAL!!!
Malu saya.
---
" Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya,
ia akan menjemputmu."
- QS 62:8
0 Thoughts You Share:
Post a Comment
<< Home