&t /// JELAJAH BELANTARA ///: October 2005

Wednesday, October 19, 2005

Rainy Days: Air Berarti Hidup.

Seteguk rasanya terguyur. Buka bersama sore tadi menyisakan elegi
yang tidak bisa saya hindari. Dalam kolak pun dia begitu berarti,
tidak sekedar pelarut yang baik hati. Senyawa bi-hidrogen dan
oksigen mengawali denyut Bumi, tanpa telihat lelah hingga sekarang.
Air tidak dipungkiri memang sumber kehidupan secara biologis.

Musim hujan telah datang. Pancaroba mengawali hari-hari yang akan
menjadi sejuk dan segar. Mungkin dari dulu air memang menyejukkan,
seperti kisah filsuf Yunani tentang sifat ketuhanan dari air.
Thales* menggagas bahwa air adalah dewa tertinggi, semacam
dewa
kosmogenetik. Begitu kira-kira. Tentunya interpretasi
semacam ini
adalah berbasis kontekstual, walaupun dia sendiri
tidak pernah
berkata demikian. Namun bagi saya, memposisikan air
sebagai elemen
pengikat kehidupan adalah argumen yang
teramat sulit untuk
dipatahkan.

Hujan sesungguhnya membawa berkah. Saya hanya mencoba untuk
selalu
berpikir positif terhadap semua hal. Andaikata hujan petir
di siang hari seperti sabtu kemarin, atau bencana amukan Katrina,

atau tumbukan subduksi itu mengirim limpahan air sebegitu dahsyat,
semata-mata itu hanyalah siklus alam yang terjadi bertepatan
dengan kualitas kehidupan di dekatnya. Kalau dalam Islam, tidak
akan ditemukan sebuah kebetulan, secuil apapun itu. Semoga bisa
meredam amarah Jakarta, menyuburkan padi para petani,
memberi senyuman kaum pinggiran, menghijaukan belantara.

Pertanyaannya, jika air sedemikian bagus, adakah dia layak
dijualbelikan? dirampas dari rahim ibunya? diuangkan?
Keterlaluan! Heran saya!

Selalu ada api dalam sekam.
Selamat datang, Wahai Musim Penghujan!

---

* Thales, salah seorang filsuf Yunani purba dari Miletos, sebuah kota pelabuhan
utama dan pusat perdagangan utama di Ionia, yg sekarang merupakan
pesisir barat daratan Turki. Karena merupakan daerah pertemuan antara
pandangan Timur (Mesir dan Babilonia waktu itu) dengan pemikiran Yunani,
lahirlah filsafat Yunani di sana.

Pemahamannya bahwa semua zat tersusun dari satu unsur yaitu air
(dpt diuapkan atau dibekukan), untuk pandangan barat, dia telah menyulut
obor estafet memulai "permainan" menyibak enigma hakikat zat dari generasi
ke generasi hingga sekarang dalam studi fisika partikel elementer.

Wednesday, October 05, 2005

Marhaban Yaa Ramadhan.

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Hari ini puasa Ramadhan pertama di 1426 H.
Mohon maaf apabila saya selama ini tidak ramah.
Insya Allah,
kita mampu meraih semua kemuliaan bulan suci ini,

dan mengangkat derajat masing-masing
demi kehidupan nanti.


Amiin yaa robbal'aalamiin.

---

Terima kasih buat agama lain yang sudi bertoleransi.
Jika ada yang lebih indah dari saling menghargai,
kita gunakan saja untuk kebaikan manusia.

Monday, October 03, 2005

The Darkest Mind Gap, Fuck Off!

Seberapa parah negara ini?
Tanyakan jawabannya pada para kaum fakir dan miskin.

Lalu seberapa parahkah dunia ini?
Di dalam otak para teroris lah semua jawaban itu mengendap.
Arogan dan pengecut!
Siapapun kalian!

---

Bali Bombing, October 1st 2005
To all victims: BE TOUGH!
To all of us: Death and Hate are their goal.
So control your mind, and keep open your eyes and soul!
There's a lot of corruption around the world,
there are people being treated in inhumane ways and
that shouldn't be happening.
I think more and more people are being led to believe that
there's an 'us and them' mentality. And this means doom!
Downfall that is real in mind gap, between believers and
believers-my-ass, a bloody propaganda.
We together MUST end it!



Eliminating poverty should means broadening chances for life.
I am ahead,
continuing WAR AGAINST STUPIDITY!
High on fire!